Sistem
komunikasi digital
adalah teknologi yang berbasis sinyal elektrik komputer, sinyalnya bersifat
terputus-putus dan menggunakan sistem bilangan biner. Bilangan biner tersebut
akan membentuk kode-kode yang merepresentasikan suatu informasi tertentu.
Keuntungan Sistem Komunikasi Digital
A.
Kemudahan Multipleksing
Di dalam sistem
komunikasi, teknik digital pertama kali diaplikasikan untuk sistem telepon yang
menggunakan teknik Time Division Multipleksing (TDM). Pada prinsipnya, sinyal
suara dari berbagai sumber akan dibagi ke dalam slot-slot waktu dengan ukuran
sama, yang kemudian akan diurutkan dan selanjutnya akan dilewatkan ke dalam
medium transmisi yang sama. Dibandingkan dengan pengaplikasian TDM terhadap
sinyal analog, teknik digital memiliki keunggulan dalam hal reliabilitas
terhadap gangguan (noise), distorsi, dan interferensi lain. Degradasi sinyal
akibat beberapa faktor gangguan tersebut di atas dapat diatasi dengan kemampuan
teknik digital melakukan regenerasi sinyal, suatu teknik yang tidak dapat
diaplikasikan terhadap sinyal analog.
B. Kemudahan Persinyalan
Pada dasarnya,
persinyalan yang membawa informasi kendali komunikasi merupakan bagian dari
sistem transmisi digital. Informasi tersebut dapat digabungkan ke dalam jalur
transmisi digital bersama-sama dengan informasi kendali TDM yang dengan mudah
dapat diidentifikasi sebagai kanal kendali komunikasi. Pendekatan lain adalah
menyisipkan kode kendali ke dalam kanal data yang dapat diidentifikasi dan
diterjemahkan sebagai informasi kendali oleh terminal penerima. Pendekatan lain
lagi adalah memisahkan informasi kendali dengan informasi data. Fungsi dan
format sistem persinyalan dapat dimodifikasi secara terpisah tanpa mempengaruhi
sistem transmisi data secara keseluruhan. Demikian pula sebaliknya, sistem
transmisi digital dengan mudah dapat diperbaharui tanpa mempengaruhi sistem
persinyalan.
C. Integrasis Sistem Transmisi dan Switching
Sistem komunikasi
tradisional membedakan antara sistem transmisi dengan sistem penyambungan
telepon. Sementara di sistem komunikasi digital, fungsi TDM sangat mirip dengan
fungsi time division switching sehingga fungsi TDM dengan mudah dapat
diintegrasikan di dalam perangkat penyambungan.
D. Regenerasi Sinyal
D. Regenerasi Sinyal
Di dalam
komunikasi digital, representasi sinyal suara dalam format digital melibatkan
proses konversi sinyal analog menjadi urutan cuplikan-cuplikan diskrit. Setiap
cuplikan diskrit direpresentasikan dengan sejumlah digit biner. Ketika
ditransmisikan, setiap digit biner direpresentasikan oleh satu dari kemungkinan
nilai sinyal (misalnya pulsa atau tanpa pulsa, pulsa positif atau pulsa
negatif). Bagian penerima akan memutuskan nilai diskrit mana yang
ditransmisikan dan merepresentasikan pesan sebagai urutan dari
cuplikan-cuplikan pesan diskrit yang terkodekan biner. Jika hanya mengalami
sedikit
gangguan atau interferensi
atau distorsi selama proses pengiriman data, maka data biner di penerima akan
identik dengan urutan digit biner yang dibangkitkan oleh proses enkoding.
E. Kemudahan Enkripsi
Meskipun pengguna
telepon belum begitu membutuhkan sistem enkripsi data, kemudahan proses
enkripsi dan deskripsi terhadap sinyal digital merupakan fitur ekstra dari
sistem komunikasi digital. Secara kontras, sinyal suara analog sangat sulit
untuk dienkripsi sehingga sangat mudah untuk disadap di sepanjang jalur
komunikasi.
F. Pemrosesan Sinyal Digital
Pemrosesan sinyal digital
diartikan sebagai proses operasi yang dilakukan pada sebuah sinyal untuk
memanipulasi atau mentransformasi karakteristik-karakteristiknya.
G. Kekurangan Sistem Komunikasi Digital
1.
Permintaan
saluran informasi yang tinggi
Segala jenis
informasi yang telah didigitalisasi akan mampu didistribusikan secara efisien
dan dalam jumlah yang banyak melalui sistem multiplexing. Namun terdapat
beberapa saluran aplikasi yang tak mampu menampung jumlah arus data digital
yang dikirimkan tersebut. Contohnya adalah saluran telepon yang belum dapat
mengakomodasi tampilan video digital pada penggunaan aplikasinya.
2.
Kesalahan
pada saat digitalisasi
Pada saat
proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal digital. Konsep informasi yang
ada pada dunia nyata akan melewati digitalisasi. Konsep informasi tersebut akan
diubah menjadi sinyal digital, dan sinyal digital tesebut merupakan rangkaian
dari kode-kode tertentu. Dikawatirkan konsep informasi asli yang terdapat pada
dunia nyata tersebut tidak dapat terepresentasikan dengan baik saat digitalisasi.
Contohnya adalah warna, jika suatu warna belum terdapat dalam sistem
penyimpanan teknologi digital, maka akan dicari padanan warna yang paling dekat
dan paling mirip dengan warna tersebut. Hal ini menyebabkan warna yang akan
tertampil setelah digitalisasi menjadi kurang akurat dan tidak mewakili warna
aslinya.
3.
Dominasi
dunia oleh teknologi analog
Sampai saat ini
dunia masih didominasi oleh teknologi analog. Banyak bentuk informasi
komunikasi yang menggunakan sistem analog, perangkatnya pun menggunakan perangkat
analog. Sehingga untuk menikmati layanan teknologi digital kita harus
menggunakan analog-digital converter (ADC) dan digital-analog converter (DCA).
4.
Investasi
Publik
Untuk menikmati
layanan digital secara keseluruhan. Maka harus dilakukan penggantian alat
komunikasi seperti telepon, televisi dan radio dari yang sebelumnya berbasis
teknologi analog menjadi teknologi digital. Hal ini menyebabkan masyarakat
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit terlebih lagi teknologi ini masih
tergolong teknologi yang pada saat artikel ini dibuat merupakan teknologi yang
tergolong baru. Hal ini menyebabkan instrumen yang disediakan untuk masyarakat
umum sifatnya masih terbatas dan mahal harganya. Hal ini menjadi permasalahan
bagi kelangsungan industri pertelekomunikasian dan hal ini juga akan
memengaruhi kemampuan membeli masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar