Lensa

Dunia dalam genggaman, komunikasi tak lagi mengenal batas dan ruang. Awal teknologi adalah sebuah keniscayaan dan terbukti seiring dengan menuanya zaman. Selamat datang generasi perubahan. Dengan "Lensa", semoga apa yang Anda cari dapat ditemukan. Semoga Anda nyaman.

Breaking News

Kamis, 20 Agustus 2015

Rangkaian Penguat Pengurang

Rangkaian Penguat Pengurang

A. Pengertian Rangkaian Penguat Pengurang

Rangkaian penguat pengurang merupakan rangkaian yang di gunakan untuk mencari selisih dari dua tegangan yang telah di kalikan dengan konstanta tertentu yang di tentukan oleh nilai resistansi yaitu sebesar Rf/R1 untuk R1=R2 dan Rf= R3 (gambar 2.1). Dasar dari rangkaian tersebut merupakan rangkaian penguat differensial atau rangkaian penguat selilih dimana fungsi dari rangkaian tersebut adalah  untuk mencari selisih antara kedua masukan inputnya.


Gambar 2.1 Rangkaian Penguat Pengurang

B. Analisa Rangkaian dan Penurunan Rumus

Dari gambar 2.1 bisa kita lihat bahwa rangkaian penguat pengurang ini merupakan rangkaian yang terbentuk dari dasar rangkaian penguat differensial. Rangkaian sebetulnya merupakan gabungan dari rangkaian penguat inverting dan rangkaian penguat non inverting. Dengan menggunakan teorema superposisi maka akan kita peroleh kondisi sebagai berikut:
  • Kondisi pertama : Saat V1 off dan V2 on   
Gambar 2.2 Analisa 1 Rangkaian Penguat Pengurang
Pada kondisi tersebut besarnya Vin atau tegangan input adalah sama dengan Vb, yaitu:
Vb = (R3/(R3+R2)V2
Karena karakteristik op-amp ideal adalah memiliki nilai impedansi input yang tak terhingga, maka arus yang mengalir kedalam op-amp akan sangat kecil. Dengan begitu maka arus input Iin = If, sehingga:


Karena nilai Va =  Vb, maka:
  • Kondisi kedua : Saat V1=ON dan V2=OFF

Gambar 2.3 Analisa 2 Rangkaian Penguat Pengurang
Pada rangkaian tersebut besar arus If = I1, sehingga :

Dari kedua kondisi diatas, maka akan kita dapatkan rumus akhir rangkaian penguat pengurang sebagai berikut :




Read more ...

Rabu, 19 Agustus 2015

Makalah Ilmu Pendidikan

MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN


Disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pengantar Pendidikan yang dibimbing oleh Dr. Ir. H.  Syaad Patmanthara, M.Pd.






Disusun oleh :

Remboko Ainun Nazar       (140534601841)
Yuda Risma Wahyudi        (140534602083)





UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
September 2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.




Malang, September 2014
Penyusun



DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................................   1
Kata Pengantar..................................................................................................................   2
Daftar Isi...........................................................................................................................   3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................   4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................   4
1.3. Tujuan.........................................................................................................................   4
BAB II : PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Ilmu Pengetahuan......................................................................................   5
2.1.1        Syarat Ilmu Pengetahuan...............................................................................   5
2.1.2        Ilmu Pengetahuan Sebagai Ilmu.....................................................................   6
2.2  Apakah Pendidikan Itu ?............................................................................................   6
2.3  Kedudukan Ilmu Pendidikan......................................................................................   7
2.4  Sifat-sifat Ilmu Pendidikan ........................................................................................   8
2.5  Obyek Ilmu Pendidikan .............................................................................................   9
2.6  Ilmu bantu ilmu pendidikan .......................................................................................   9
2.7  Unsur-unsur Pendidikan..............................................................................................   9
2.8  Mendidik Dan Mengajar.............................................................................................   10
2.9  Batas – Batas Kemampuan Pendidikan......................................................................   10
2.10  Lama Pendidikan Dan Kedewasaan........................................................................   11
2.11 Macam – Macam Pendidikan....................................................................................   11
2.12 Pendidikan Sebagai Sistem....................................................................................... `12



BAB III : PENUTUP.......................................................................................................   15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................   15
Daftar Pustaka...................................................................................................................   15



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Pendidikan  merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak khususnya keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan jugamerupakan salah satu kunci kesuksesan dengan pendidikan kualitas hidup rakyat itu dpat di lihat. Perekonomian  Indonesia  semakin  tak  menentu,  Krisis  multi dimensional yang  terus membelenggu negara kita  tak kunjung ada ujungnya,belum  nampak  adanya  tanda-tanda  Bangsa  kita  akan  terbebas  dari  krisis multidimensional ini. Kehidupan masyarakat semakin menderita. Segala jenis kebutuhan sudah  tak  terjangkau  lagi  oleh  masyarakat  miskin.  Kelaparan terjadi  di  banyak  tempat  di  Indonesia, masalah  kesehatan,  pendidikan  juga merupakan masalah  bangsa  ynag  belum  dapat  ditemukan  solusinya.  Biaya  untuk kesehatan dan pendidikan  semakin mahal. Untuk mejadikan Negara kita sebagai Negara yang majuberhasil dibutuhkan generasi penerus yang sehat dan berwawasan luas.
1.2    Rumusan Masalah

2.    Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
3.    Apa hubungan  ilmu pendidikan dengan ilmu pengetahuan?
4.    Apa saja sifat-sifat ilmu pendidikan?

1.3 Tujuan
1.    Mengetahui pengertian pendidikan.
2.    Mengetahui hubungan ilmu pendidikan dengan ilmu pengetahuan.
3.    Mengetahui sifat-sifat ilmu pendidikan.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis tentang suatu hal atau masalah.Setelah melihat pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat ilmu pengetahuan sebagai berikut:
·         Ilmu pengetahuan harus ada obyeknya. Adapun obyek ilmu pengetahuan adalah obyek material dan formal. Obyek matrial adalah bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu pengetahuan sedangkan obyek formal adalah sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan, misal: ilmu jiwa dan ilmu manusia yang kwdua macam ilmu pengetahuan itu mempunyai obek material sama (manusia), akan tetapi obyek formalnya berbeda. Oleh karena itu obyek material ilmu pengetahuan dapat sama sedang obyek formalnya berbeda.
·         Ilmu pengetahuan harus metodis : ilmu pengetahuan dalam mengdakan pembahasan serta penyelidikan untuk suatu ilnmi pengetahuan harus menggunakan metode yang ilmiah.
·         Ilmu pengetahuan harus sistematis.
·         Harus mempunyai dinamika : ilmi pengetajhuan harus tumbuh dan berkembang untuk mepunyai kesempuranaan.
·         Harus praktis : ilmi pengetahuan harus berguna dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
·         Harus diabadikan untuk kesejahteraan manusia.

2.1.1        Syarat Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah uraian yang sistematis, metodis tentang suatu masalah. Suatu ilmu pengetahuan harus mamanuhi tiga persyaratan pokok dan beberapa persysaratan tambahan. Diantaranya:
Ø  Persyaratan pokok
§  Suatu ilmu harus mempunyai obyek tertentu
§  Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode – metode yang sesuai
§  Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan sistematika tertentu
Ø  Persyaratan tambahan
§  Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika
§  Suatu ilmu pengetahuan harus praktis
Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untu kesejahteraan umat manusia
2.1.2        Ilmu Pengetahuan Sebagai Ilmu
 Setelah kita tahu apa yang menjadi persyaratan suatu ilmu pengetahuan . tentunya kita mengetahui bahwa ilmu pendidikan telah memenuhi persyaratan – persyaratan tersebut.
Ilmu pendidikan mempunyai obyek , metode, dan systematika . tidak hanya itu ilmu pendidikan juga telah memenuhi persyaratan tambahan lainnya. Misal, praktis , dinamika dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan umat manusia.

2.2  Apakah Pendidikan Itu ?
Sebelum Kami Memulai Makalah Ini Mari kita simak Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Agar Kita Dapat Mengetahui Dan Mengerti Pendidikan
Adapun Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli Sebagai Berikut :
1. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.”

2. Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384 SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.
3. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”
4. Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”.
5. James Mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.”
6. John Dewey (filosof Chicago, 1859 M - 1952 M) mengatakan bahwa : " Pendidikan adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan mencontoh peninggalan - peninggalan budaya lama masyarakat manusia."
7. Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya : “Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.”
8. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda Ahli ini merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”
9. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 - 1959) merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
10. Sedangkan Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.

2.3  Kedudukan Ilmu Pendidikan
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain. Ilmu pendidikan  ialah suatu llmu pengetahuan yang membahas masalah yamg behubungan dengan pendidikan, syarat ilmu pendidikan adalah bersifat teoritis, praktis, dan normatif.
Guna mempermudah untuk mengetahui kedudukan ilmu pendidikan, coba kita perhatikan bagan berikut.

q  Ilmu pengetahuan       
Ø  Matematika              - Ilmu Berhitung
                                 - Ilmu Aljabar
                                 - Ilmu Ukur
                                 - Ilmu Mekanik

Ø  Fisika                        -Ilmu Alam
                                 - Ilmu Kimia
                                 - Geologi
                                 - Mineralogi

Ø  Biologi                     - Botanim
                                 - Zoologi
                                 - Antropologi
                                 - Etnologi

Ø  Social sciences         - Ilmu Jiwa
                                 - Ilmu Logika
                                 - Ilmu Ethika
                                 - Ilmu Hukum
                                 - Ilmu Ekonomi
                                 - Ilmu Pendidikan
                                 - Sosiologi

Ø  Metafisika                - Ontologi
                                 - Antropologi Filsafat
                                 - Cosmologi
                                 - Theodicee

      Dari bagan diatas maka kita ketahui bahwa kedudukan ilmu pendidikan terletak di tengah – tengah ilmu – ilmu yang lain.

2.4  Sifat-sifat Ilmu Pendidikan
      Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah – masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Sebagai mana setiap ilmu mempunyai siafatnya masing-masing begitu juga dengan ilmu pendidikan. Sifat ilmu pendidikan diantaranya :
Ø  Teoritis
Ø  Praktis
Ø  Normatif

2.5  Obyek Ilmu Pendidikan
Adapun obyek dari ilmu pendidikan yaitu :
Ø Anak Didik
Ø Pendidik
Ø Materi Pendidikan
Ø Metodologi Pengajaran
Ø Evaluasi Pengajaran
Ø Alat – Alat Pendidikan
Ø Milieu Atau Lingkungan Sekitar
Ø Dasar Dan Tujuan Pendidikan

2.6  Ilmu bantu ilmu pendidikan
            Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antara lain :
Ø  Ilmu – Ilmu Biologi, misal; Embriologi, Anatomi, Fisiologi dan lain sebagainya.
Ø  Ilmu jiwa, misal; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa Perkembangan, Ilmu Jiwa Social.
Ø  Ilmu – Ilmu Social, misal; Social, Ekonomi, Hukum, dan lain sebagainya. 

2.7  Unsur-unsur Pendidikan
Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:
1.Anak didik              : pihak yang menjadi obyek utama pendidikan
2. Pendidi                   :  pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan   
3. Materi                     : bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi kurikulum
4. Alat pendidikan      : tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik
5. Lingkumgan           : keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan
6.Dasar dan landasan pendidikan       : landasan yang menjadi fundamental dari segala
kegiatan pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan tematis,yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi agar anak mempunyai siafat dan tabiat yang sesuai dengan tujan pendidikan .Yang menjadi eksistensi mendidik terletak pada tujuan mendidik, sedang mengajar eksistensinya terletak pada materinya.Oleh karena itu daapat disimpulkan mendidik lebih luas dari pda mengajar,dan mengajar merupakan sarana dalam mendidik.

2.8  Mendidik Dan Mengajar
      Secara teoritis pengertian mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar berarti menyerahkan atau manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilandan lain sebagainya kepada orang lain, dengan menggunakan cara – cara tertentu sehingga ilmu – ilmu tersebut bisa menjadi milik orang lain.
      Lain halnya mendidik, bahwa mendidik tidak hanya cukup dengan hany memberikan ilmu pengetahuan ataupun keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak didik nilai – nilai dan norma – norma susila yang tinggi dan luhur.
      Dari pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa mendidik lebih luas dari pada mengajar. Mengajar hanyalah alat atau sarana dalam mendidik .dan mendidik harus mempunyai tujuan dan nilai – nilai yang tinggi.

2.9  Batas – Batas Kemampuan Pendidikan
      Adapun factor – factor yang membatasi kemampuan pendidikan ialah :
Ø  Faktor anak didik, Anak didik adalah pihak yang dibantu. Pada dasarnya dalam diri anak tersebut sudah terdapat potensi-potensi yang kemungkinan dapat dikembangkan yang mana dalam pengembangannya membutuhkan bantuan pihak lain.
Ø  Faktor pendidik, Pendidik adalah pihak yang memberi bantuan kepada anak didik . dalam hal ini pendidik memberi bantuan guna mengemabangkan potensi -potensi yang ada dalm diri anak didik.para pendidik tentunya mempunyai cara- cara tersendiri guna memberikan bantuan anak dan cara tersebut belum tentu sesuai dengan anak, inilah yang menjadi penentu pada akhirnya dalam keberhasilan pendidikan.
Ø  Faktor lingkungan, Lingkungan disini dapat berupa benda – benda, orang –orang , dan lain sebagainya yang ada di sekitar anak didik. Suatu hal disekitar anak dapat memberi pengaruh langsung terhadap pembentukan dan perkembangan anak.

2.10        Lama Pendidikan Dan Kedewasaan
      Yang dimaksud lama pendidikan disini adalah hal yang menyangkut kapan pendidikan itu dimulai (batas bawah) dan kapan pendidikan itu berakhir (batas atas). Menurut langeveld batas bawah dari pendidikan itu ialah saat dimana anak mulai mengakui dan menerima pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain.
      Sedangkan batas atas dari pendidikan adalah apabila anak telah mencapai tinggkat dewasa dalam arti rohaniah. Adapun ciri – cirinya yaitu : adanya sifat kestabilan (kemantapan), adanya sifat tanggung jawab, adanya sifat kemandirian.

2.11        Macam – Macam Pendidikan
      Ditinjau dari segi pelaksanaan pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut:

Ø  Pendidikan menurut filsafat atau pandangan hidup
§  Pendidikan Nasionalis
§  Pendidikan Kolonialis
§  Pendidikan Komunis
§  Pendidikan Liberalis
§  Pendidikan Islam
§  Dan lain sebagainya
Ø  Menurut segi – segi atau aspek – aspek pendidikan.
§  Pendidikan Akhlak atau Budi Pekerti
§  Pendidikan Kecerdasan
§  Pendidikan Keindahan
§  Pendidikan Kewarga Negaraan
§  Pendidikan Jasmani
§  Dan sebagainya
Ø  Menurut tingkatan – tingkatannya
§  Pendidikan Pra Sekolah
§  Pendidikan Dasar
§  Pendidikan Menengah
§  Pendidikan Tinggi
Ø  Pebedaaan menurut umur
§  Pendidikan Prenatal
§  Pendidikan Bayi
§  Pendidikan Anak
§  Pendidikan Pemudah
§  Pendidikan Orang Dewasa
Ø  Pembedaan menurut tempat pendidikan
§  Pendidikan Di Rumah
§  Pendidikan Di Sekolah
§  Pendidikan Masyarakat
Ø  Menurut isi pendidikan
§  Pendidikan Umum
§  Pendidikan Kejuruan
Ø  Menurut segi pelaksanaan
§  Pendidikan Formal
§  Pendidikan Non Formal
§  Pendidikan Informal
Ø  Menurut sifat atau keadaaan anak didik
§  Pendidikan Biasa
§  Pendidikan Luar Biasa


2.12        Pendidikan Sebagai Sistem

1.      Pengertian Sistem
Beberapa definisi sitem menurut para ahli:
a.       Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
b.      Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
c.       Sistem  merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)

2.      Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).

3.      Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari  bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.

4.      Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.

a.      Cara memandang sistem
Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupun sebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.

b.      Masalah berjenjang
Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah.

c.       Analisis sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.

d.      Saling  hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.




e.       ­Hubungan sitem dengan suprasistem
Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.

5.      Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:
a.       Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis.
b.      Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik.
c.       Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.

6.      Pendidikan prajabatan (preservice education) dan pendidikan dalam jabatan (inservice education) sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.

7.      Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.
­            Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah Suatu Konsep dasar yang bersifat atu bertujuan mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun pribadi. dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.

Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu Hal  yang  dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.

3.2 Saran
Ø  Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia harus di tingkatkan lagi .
Ø  Kepada masyarakat agar ikut berpartisifasi dalam memajukan pendidikan di indonesia.
Ø  Kepada pemerintah diharapkan agar dalam pembuatan sistem pendidikan ini hendaknya melibatkan pihak – pihak yang dapat ikut dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Daftar Pustaka
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

http://gurunyailmu.blogspot.com/2013/02/makalah-pengertian-dan-unsur-unsur.html
Read more ...
Designed By